10 Bahan Kimia Berbahaya dalam Produk Kecantikan, Ini Dampak Buruknya
Kunci perawatan kecantikan yang sehat adalah memahami bahan-bahan yang digunakan. Meskipun itu mungkin membutuhkan perhatian lebih dan menambah pekerjaan, namun semua ini perlu dilakukan untuk langkah pencegahan terhadap kemungkinan buruk yang tidak diinginkan. Berikut 10 bahan kimia berbahaya dalam produk kecantikan yang patut diwaspadai.
Paraben
Paraben adalah pengawet yang ditemukan dalam segala produk mulai dari sabun, lotion hingga riasan. Jika ada air di dalamnya, mungkin ada paraben untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Contohnya meliputi: methylparaben, proplyparaben, isopropylparaben, dan isobutylparaben. Jika "paraben" ada dalam komposisi bahan, hindari.
Bahan kimia berbahaya ini dikenal sebagai pengganggu endokrin, artinya mereka meniru estrogen dalam tubuh dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, dan bahkan mungkin menyebabkan kanker payudara.
Fragrance/Parfum Buatan
Hampir setiap produk perawatan kulit dan kosmetik konvensional (bahkan yang "tidak diberi wewangian") mengandung pewangi buatan.
Produsen tidak diharuskan untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya ada di wewangian mereka, jadi kamu hanya akan melihat Fragrance atau Parfum di daftar bahan yang sebenarnya bisa jadi campuran karsinogen, alergen, pengganggu endokrin, dan iritan.
Sodium Lauryl Sulfate & Sodium Laureth Sulfate
SLS / SLES adalah bahan pembusa yang digunakan dalam berbagai produk perawatan pribadi, termasuk perawatan kulit dan kosmetik, sampo, dan pasta gigi.
Mereka adalah surfaktan yang dapat menyebabkan iritasi kulit atau memicu alergi. Selain itu, senyawa kimia yang dikenal sebagai "nitrosamin" adalah produk sampingan umum dari proses sulfasi. 90% nitrosamin diyakini bersifat karsinogenik.
Toluene
Toluena adalah bahan kimia berbahaya yang biasa ditemukan di cat kuku dan pewarna rambut. Ini adalah pelarut petrokimia yang mudah menguap yang dapat menjadi racun bagi sistem kekebalan dan dapat menyebabkan cacat lahir. Jika kamu sedang hamil, berhati-hatilah dan hindari cat kuku yang mengandung toluen sama sekali.
Phthalates
Bahan kimia ini merupakan plasticizer yang ditambahkan ke plastik agar tidak rapuh. Phthalate digunakan dalam kosmetik terutama dalam wewangian, dan juga dapat ditemukan dalam produk perawatan pribadi lainnya, seperti hair spray dan cat kuku.
Contohnya antara lain: DBP, DEHP, DEP dan lainnya. Seperti paraben, ftalat adalah pengganggu endokrin dan dapat menyebabkan masalah hormonal dan reproduksi serta cacat lahir.
Polyethylene Glycol (PEG)
Polyethylene Glycol (PEG) digunakan dalam banyak jenis kosmetik sebagai pengental terutama pada lotion, sampo, dan tabir surya. PEG dapat menyebabkan kanker jika terkontaminasi dengan etilen oksida dan 1,4-Dioksan (yang menyebabkan masalah pernapasan dan dilarang di Kanada).
Formaldehida
Formaldehida digunakan sebagai pengawet kosmetik yang ternyata bisa bersifat karsinogen dan menyebabkan asma, neurotoksisitas, dan toksisitas perkembangan. Zat ini dapat ditemukan dalam pengawet seperti quaternium-15, DMDM hydantoin, dan imidazolidinyl urea.
Oxybenzone
Oxybenzone dapat menyebabkan alergi kulit. Oxybenzone dapat ditemukan di tabir surya, losion SPF, lip balm, dan riasan. Selain itu penting juga untuk menghindari senyawa “O” populer lainnya, seperti octinoxate dan octocrylene, yang sekarang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Diethanolamine
Diethanolamine atau yang sering disingkat dengan DEA merupakan agen pembusa yang dapat bersifat karsinogen dan racun bagi pernapasan, itulah sebabnya UE membatasi penggunaannya dalam produk perawatan pribadi. Meskipun demikian, diethanolamine masih digunakan dalam sabun mandi, dan sampo di AS.
Triclosan
Triclosan adalah agen antibakteri yang pernah digunakan dalam sabun antibakteri. Triclosan tidak hanya berkontribusi pada bakteri resisten antibiotik, tetapi juga merupakan pengganggu endokrin dan terbukti berkontribusi pada peradangan usus dan mendorong pertumbuhan tumor pada penelitian tikus.